Abstract
Stunting pada anak merupakan masalah serius yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
generasi muda. Studi ini mengusulkan inovasi dalam mengatasi masalah stunting dengan
menggunakan daun kelor sebagai bahan utama dalam pembuatan pudding yang sangat bergizi. Studi
dilakukan di Jorong Pasar Gambok, Nagari Padang Laweh Selatan, sebuah daerah dengan prevalensi
stunting yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan efektivitas pengolahan
pudding daun kelor sebagai alternatif makanan sehat yang dapat membantu mengurangi tingkat
stunting di daerah tersebut. Metode penelitian meliputi survei, analisis data , dan uji coba implementasi
program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pudding daun kelor memiliki kandungan gizi yang
tinggi, termasuk zat besi, protein, dan vitamin A, yang diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak.
Pengolahan pudding daun kelor secara terarah dan berkelanjutan di Jorong Pasar Gambok dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya nutrisi seimbang dan pola makan sehat. Studi
juga membahas manfaat ekonomi dari pengolahan pudding kelor sebagai peluang bisnis bagi masyarakat
lokal, meningkatkan partisipasi aktif ibu dalam pemberdayaan sumber daya lokal, dan berkontribusi
pada peningkatan kesejahteraan keluarga. Dengan mengeksplorasi potensi daun kelor sebagai makanan
bergizi dan inovatif, tudi ini menawarkan solusi yang dapat diadopsi oleh daerah lain dengan masalah
stunting serupa. Secara kesimpulan, pengolahan pudding kelor berpotensi menjadi solusi yang efektif
dalam mengurangi tingkat stunting, meningkatkan kualitas hidup anak-anak, dan mendukung
pembangunan berkelanjutan di Jorong Pasar Gambok dan sekitarnya.
Abstract view : 37 times PDF : 361 times
References
[1] Ariani, M. (2020). Determinan Penyebab Kejadian Stunting Pada Balita: Tinjauan Literatur. Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 11(1), 172-186
[2] Bukusuba, J., Kaaya, N.A., Atukwase, A. (2017). Predictor of Stunting in Children Aged 6 to 59 Months: A CaseControl Study in Southwest Uganda. Food and Nutrition Bulletin. 38(4), page 542 – 553
[3] Dani, B.Y.D., Wahidah. B.F., dan Syaifudin, A. (2019). Etnobotani Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam) di Desa Kedungbulus Gembong Pati. Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology, 2(2): 44-52. Doi: 10.21580/ah.v2i2.4659
[4] Febrianti, Y., Dwi Riastuti, R., Lestari, F., & Juwati,J. (2021). Pelatihan Pembuatan Puding Cokelat Lapis Daun Kelor Sebagai Hidangan Penutup (Dessert) Yang Sehat. JAMU : Jurnal Abdi Masyarakat UMUS, 1(02). https://doi.org/10.46772/jamu.v1i02.345
[5] Gopalakrishnan, L., Doriya, K., and Kumar, D. S. (2016). Moringa oleifera: A review on nutritive importance and its medicinal application. Food Science and Human Wellness,5:49–56. https://doi.org/10.1016/j.fshw.2016.04.001
[6] Kurniawati, I., Fitriyya, M., dan Wijayanti. (2018). Karakteristik Tepung Daun Kelor Dengan Metode Pengeringan Sinar Matahari. Prosiding Seminar Nasional Unimus, 1:238-243.
[7] Purba, E. C. (2020). Kelor (Moringa oleifera Lam.): Panfaatan Dan Bioaktivitas. ProLife,7(1), 1–12.https://doi.org/10.33541/jpvol6iss2pp1 02
[8] Resia, E. (2022). Daun Kelor, Segudang Manfaat Untuk Kesehatan Dan Perekonomian. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/15253/Daun-Kelor-Segudang-Manfaat-Untuk-Kesehatan-dan-Perekonomian.html
[9] Rini, C. S., Akbar, A. R. F., Ambarani, P. Y., Mufidah, L., & Yeninastiti, R. (2023). Pelatihan Pengolahan Makanan Berbahan Dasar Daun Kelor Guna Mencegah Stunting Pada Anak. Jurnal Abdimas PHB: Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming, 6(4), 1132-1139.
[10] Riswandiansyah Jaya Possumah, Sirwinda Arianysari, Hamsisa Sanade, Riska Herman, Andi Rizkiyah Hasbi, Samsinar. (2023). PEMANFAATAN DAUN KELOR MENJADI PUDING SEBAGAI HIDANGAN PENUTUP (DESSERT) YANG SEHAT DAN BERGIZI. Bantenese Jurnal Pengabdian Masyarakat JPM Bantenese,e-ISSN 2656-1840 Volume 5 Nomor 1, Hal 15-25.
[11] Sari, Y. D., Rachmawati, R., & Pusat. (2020). Analisis Kadar Protein, Kalsium Dan Daya Terima Es Krim Dengan Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera). Nutrition and Food Research, 43(1), 29–40 .https://www.neliti.com/publications/22 3576/hubungan-asupan-energi-lemakdan- serat-dengan-rasio-kadarkolesterol-total- hdl
[12] Wadu, J., Linda, A. M., Retang, E. U. K., & Saragih,E. C. (2021). Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Bahan Dasar Produk Olahan Makanan Di Kelurahan Kambaniru. Selaparang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(2), 87-90.
[13] Wahyudi, & Nurhaedah. (2017). Ragam Manfaat Tanaman Kelor ( Moringa oleifera Lamk) Bagi Masyarakat. Info Teknis EBONI, 14(1), 63–75.
[14] Widiyanti, D. S., Fauzi, R., & Afarona, A. (2021).Penanggulangan Masalah Stunting Balita
[15] Yanti, N. D., Betriana, F., & Kartika, I. R. (2020). Faktor Penyebab Stunting pada Anak: Tinjauan Literatur. REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No.1, Hal: 1 – 10
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2023 Ika Parma Dewi, Aatifah Yulti, Dina Lestari Sitompul, Elsa Putri Hardiani, Nabila Hafifah, Raisa Hanifa, Yoan Fadhila Erine